Senin, 27 Mei 2013

MAKALAH LAPORAN WAWANCARA


TUGAS BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Dosen Pembimbing: Sri Rahayu, M.Pd

LAPORAN WAWANCARA
DISUSUN OLEH
Nama               : ROMANITA
Kelas               : III A
NPM               : 116211699


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
TAHUN AJARAN 2012

KATA PENGANTAR

            Segala puji syukur hanya untuk Allah Swt, karena dengan pertolongan dan petunjuk-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas makalah Laporan Wawancara. Saya membuat makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan  pembaca didalam menghadapi Proses Belajar Mengajar di Sekolah.

Didalam penulisan makalah ini membahas Laporan Wawancara dengan guru SD  mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh guru tersebut dalam mengajar dan bagaimana  pula solusinya . Banyak sekali masalah-masalah dalam belajar misalnya masalah yang selalu aktual dan dihadapi oleh setiap orang. Untuk itu didalam belajar kita sebagai calon seorang guru agar dapat menguasai masalah-masalah yang sering terjadi di sekolah.

Semoga dengan selesainya makalah ini dapat mempermudah pembaca untuk memperoleh penambahan pengetahuan dalam belajar dan pembelajaran, dan penulis berharap agar pembaca dapat mudah memahami laporan wawancara yang telah penulis buat yang ada didalam makalah ini. Terima kasih.



Pekanbaru,      November 2012


                                                                                                            ROMANITA






Laporan wawancara
A.    Identitas Guru
Nara sumber                : ERMAYULI, S.Pd
Pekerjaan                     : Guru
Tempat dinas               : SD N
Guru                            : Wali Kelas II

B.     Pengantar

Pendidikan adalah salah satu unsur terpenting yang ikut menentukan nasib dan masadepan bangsa kita, selain dari ekonomi, reformasi birokrasi serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang masih lemah. Karena pada hakikatnya yang mempengaruhi itu semua adalah SDM yang unggul, berpengetahuan dan berwawasan luas serta memiliki kreatifitas. Pendidikan adalah salah satu bentuk infestasi bangsa yang akan kita nikmati hasilnya pada masa yang akan datang, jadi seperti apa bangsa kita pada masa yang akan datang pendidikan saat inilah gambarannya, kalau bangsa kita sekarang seperti ini banyak yang korupsi, moralnya kuarang baik inilah gambaran pendidikan pada masa lalu. Jika demikian, artinya kalau kita menginkan masadepan bangsa kita yang cerah maka kita punya tugas yang berat untuk mperbaiki pendidikan bangsa kita saat ini. Ada tiga hal yang hilang dari generasi bangsa kita pada saat ini yang harus kembali kita tumbuh kembangkan kembali demi terciptanya generasi dan bangsa yang bermartabat, terhormat dan berdaya saing tiga hal tersebut yaitu: wawasan kebangsaan, kebijaksanaan dan setia kawan. Permasalahan ini semakin kompleks dengan keadan para tokoh bangsa kita yang tidak dapat dijadikan panutan atau contoh hal ini menyebabkan para generasi kehilangan akan akhlak mulia dan budi pekerti luhur.
Banyak metode belajar mengajar yang dapat digunakan oleh para guru untuk menghasilkan anak didik yang berkualitas. Berikut ini kami sajikan kutipan wawancara kami dengan  seorang guru yang berdinas di SD N



C.    Kutipan Wawancara
Romanita: Aslammualaikum dan selamat siang ibuk?
Ermayuli : Wa’alaikumsallam…..
Romanita: Maaf ibuk mengganggu waktunya sebentar?
Saya mahasiswi dari UIR pada kesempatan kali ini saya ingin mewawancarai      ibuk?
Ermayuli:  iya tidak apa-apa, ada yang bisa ibu bantu?
Romanita: terimakasih ibuk…..
                  saya ingin bertanya tentang masalah-masalah yang ibuk hadapi di sekolah ini?
selama ibuk dinas mengajar  adakah permasalahan-permasalahan yang ibuk          hadapi di sekolah?
Ermayuli:  banyak sekali masalah yang saya hadapi dalam mengajar
Romanita: begitu ya ibuk, misalnya ibuk?
Ermayuli: iya, mulai dari kenakalan anak, dukungan orang tua yang kurang, media pengajaran, jalan yang rusak ke sekolah dan sebagainya
Romanita: kalau begitu luar biasa rumit dan banyak juga masalahnya ya ibuk, kalau begitu adakah solusi atas itu semua ibuk?
Ermayuli: ya pasti semua masalah ada solusinya. Itu tergantung pada diri guru itu sendiri untuk menyikapi bagaimana masalah itu. Sebenarnya yang pertama, kita harus punya modal pengalaman tidak cukup hanya teori saja, karena kadang teori itu tidak sesuai dengan apa yang terjadi sebenarnya dilapangan, walaupun peranan teori dalam praktek itu sendiri juga penting. Banyak solusi  dari masalah itu semua sebenarnya, tergantung pada kita saja sebagai pengajar misalnya saja kenakalan anak  sebenarnya anak seperti ini bukan harus selalu kita marah ataupun kita hokum, namun anak seperti ini perlu perhatian yang lebih dan pendekatan dari kita sebagai orang tua kedua di sekolah. Selain itu kita juga memahami sikologinya karena masaing-masing anak tidak bisa kita perlakukan dengan sama mereka berbeda antara satu dan yang lain. Biasanya anak itu perlu seorang contoh yang dapat dijadikan panutan artinya bagai mana anak itu suka dan senang diajar dengan kita, agar siswa tidak nakal lagi.
Romanita: Begitu ya buk? Betapa rumitnya ya buk mengajar anak-anak itu?
Ermayuli:  iya.
Nah, kalau kita guru sudah kualahan untuk menasehatinya maka kita serahkan  pada guru BP sekolah yang nanti guru BP akan berkoordinasi dengan wali murid  untuk semua ini, karena peranan orang tua itu sangat penting terhadap sokap dan akhlak siswa sebagao pengontrol di rumah, sebab anak atau siswa itu lebih banyak di rumah dari pada disekolah
Romanita: jadi kalao begitu kita sebagai guru atau pendidiklah yang dituntut lebih aktif dan cermat dalam menyikapi masalah kenakalan siswa atau murid itu ya buk.
Ermayuli:  iya benar sekali nak
Romanita: Nah, kalau yang masalah dukungan orang tua dan media pengajaran bagaimana  buk?
Ermayuli:   itu yang paling penting nak.
        Jadi dukungan orang tua itu sangatlah penting dalam pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar. Jadi maksudnya bagaimana kita bisa membina komunikasi antara pihak pendidik atau pihak sekolah dengan wali murid untuk menciptakam kekeluargaan, kesepakatan, keselarasan dan tujuan demi terdan untuk tercapainya tujuan bersama, jangan sampai seperti sekarang ini kadang orang tua sudah merasa lepas tanggung jawabnya sebagai orang tua dan menyerahkan sepenuhnya anaknya kepada guru di sekolah. Seakan-akan mereka sepenuhnya menyerahkan anaknya di sekolah, sedangkan pengajaran apa yang didapat di sekolah tidak ada lagi di terapkan di rumah. Sebenarnya bukan guru saja yang harus brtanggung jawab pada anak atau siswa itu,melainkan kita bersama-sama dengan orang tua murid mendidik dan mengajar siswa tersebut. Guru mendidik di sekolah dan wali murid atau orang tua murid juga lebih lagi mendidik siswa atau anak di rumah, tidak menyerahkan sepenuha kepada guru. Seorang guru juga harus pandai  menciptakan media-media pembelajarannya sendiri, apalagi kalau disekolah dimana kita mengajar media itu tidak lengkap, bahkan tidak gunakan saja media mengajar dilingkungan kita saja saya kira itu jutru memiliki nilai lebih.
Romanita:  amiiin ya allah, semoga ibuk senantiasa diberi kelancaran, kemudahan dan menjadi amal ibadah bagi ibuk dalam melaksanakan tugas dan semoga pembicaraan kita kaliini bermanfaat bagi kita semua.
                  Amin……..
Romanita: kalau soal jalan yang rusak bagaimana ibu?
Ermayuli:   nah, itu masalah pemerintah yang harus lebih memperhatikan keadaan sekolah. Karena pendidikan itu sangat penting bagi masa depan bangsa dan Negara. Maka dari itu pemerintah harus lebih lagi memperhatikan nasib sekolah-sekolah, bukan saja di daerah kota tetapi di daerah terpencil juga.
Romanita: amin…
     Semoga harapan ibuk dan kita semua terkabulkan ya buk.
     Terimakasih ya buk atas waktu dan kesempatan yang sudah diberikan kepada saya. Semoga ada manfaat nya bagi saya dan kita semua.
Ermayuli: iya sama-sama nak 
           
D.    Penutup
            Dari kutipan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa banyak sekali masalah-Jika kita perhatikan dari kutipan wawancara kami diatas kita dapat pahami betapa kompleksnya masalah-maslah dalam pendidikan kita ini baik secara teknis dan mekanisnya dan mungkin masih berpuluh-puluh masalah yang lainnya yang belum terungkap dan menunggu jalan penyelesaian misalnya saja biaya pendidikan yang mahal, kualifikasi guru yang belum memadahi, fasilitas-fasilitas infrasetruktur yang masih kurang dll.
            Penyelesaian problem pendidikan yang begitu kompleks tidak bisa hanya mengharapkan atau mengandalkan pemerintah, kepala sekolah dan pihak-pihak lain yang terkait. Upaya dan kerja keraslah yang perlu kita tingkatkan dalam upaya memecahkannya. Sebagai guru kita dituntut kreatif, imajinatif dalam mencari solusi guna berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar