PROSES PENGULANGAN atau REDUPLIKASI
Dosen pembimbing : Drs. Jamilin
Tinambunan., M.Ed
Disusun
oleh :
Nama : ROMANITA
Kelas : III A
NPM : 116211699
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
SATRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2012/2013
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan
kenikmatan kepada penulis khususnya umumnya untuk kita semua, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah ini, shalawat beserta
salam marilah kita curahkan kepada junjungan kita yakni nabi Muhammad Saw.
Penulis
ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing bapak Drs. Jamilin Tinambunan.,
M.Ed yang telah membimbing penulis di dalam penyusunan makalah ini. Namun
penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun penulis harapkan demi perbaikan dan kebaikan makalah
ini.
Semoga
dengan selesainya makalah ini dapat mempermudah pembaca untuk memperoleh
penambahan pengetahuan dalam pengertian, ciri-ciri, macam-macam dan pembagian
proses pengulangan, dan penulis berharap agar pembaca dapat mudah memahami
materi yang telah penulis buat yang ada didalam makalah ini. Terima kasih.
Pekanbaru, Desember 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................
1.3 Tujuan.. ..............................................................................................
1.4 Manfaat.......................................................................................................
1.5 Ruang
Lingkup..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Proses Pengulangan atau Reduplikasi…………………..
2.2
Ciri-Ciri Proses Pengulangan atau Reduplikasi…………………….
2.3
Menentukan Bentuk Dasar Kata Ulang…………………………….
2.4
Macam-Macam Pengulangan……………………………………….
2.5
Pembagian Proses Pengulangan atau Reduplikasi………………….
2.6
Hasil...................................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan........................................................................................
3.2 Daftar
Pustaka...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut
Ramlan (1978:19) morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau
yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan
bentuk kata terhadap golongan kata dan arti kata, atau dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi
perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi
semantik.
Proses
pengulangan atau reduplikasi ialah pengulangan satuan gramatikal,baik
seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasil
pengulangan disini disebut kata ulang, sedangkan satuan yang diulang merupakan
bentuk dasar. Misalnya kata ulang rumah-rumahan
dari bentuk dasar rumah. Kata ulang perumahan-perumahan dari bentuk dasar perumahan, kata ulang jalan–jalan dibentuk dasar berjalan, kata ulang bolak-balik dari bentuk dasar balik.
Setiap
kata ulang sudah tentu memiliki bentuk dasar. Kata-kata seperti sia-sia, alun-alun, mondar-mandir,
compang-camping, huru-hara, dalam tinjauan deskriptif tidak dapat
digolongkan kata ulang karena sebenarnya tidak ada satuan yang diulang. Dari
deretan morfologik dapat ditentukan
bahwa sesungguhnya tidak ada satuan yang lebih kecil dari kata-kata tersebut.
Deretan morfologik antara lain: pertemuan, penemuan, bertemu, ketemu,
ditemukan, menemukan, mempertemukan dan sebagainya. Tidak semua kata ulang
dapat dengan mudah ditentukan bentuk dasarnya. Dari pengamatan, dapatlah
dikemukakan dua petunjuk dalam menentukan bentuk dasar bagi kata ulang yaitu pertama pengulangan pada umumnya tidak
mengubah golongan kata,maksudnya bahwa bentuk dasar bagi kata ulang itu harus
sesuai dengan golongan kata tersebut. Kedua
bentuk dasar selalu berupa satuan yang terdapat dalam penggunaan bahasa.
Dengan
ringkas dapatlah dikatakan bahwa proses pengulangan atau reduplikasi ialah
pengulangan satuan gramatikal,baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan
variasi fonem maupun tidak. Hasil pengulangan disini disebut kata ulang,
sedangkan satuan yang diulang merupakan bentuk dasar.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan reduplikasi
atau proses pengulangan ?
2.
Bagaimana ciri-ciri dari reduplikasi
atau proses pengulangan ?
3.
Bagaimana menentukan bentuk dasar kata
ulang ?
4.
Bagaimana macam-macam reduplikasi atau
proses pengulangan ?
5.
Bagaimana pembagian reduplikasi atau
proses pengulangan ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui pengertian dari reduplikasi
atau proses pengulangan
2.
Untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri
reduplikasi atau proses pengulangan
3.
Untuk mengetahui bagaimana menentukan bentuk
dasar kata ulang
4.
Untuk mengetahui bagaimana macam-macam proses
pengulangan
5.
Untuk mengetahui bagaimana pembagian
reduplikasi atau proses pengulangan
1.4 Manfaat
Makalah ini penulis buat agar
bermanfaat bagi diri penulis sendiri maupun bagi pembaca. Semoga dengan membaca
makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca tentang pengertian proses
pengulangan, ciri-ciri, pembagian dan macam-macam proses pengulangan. Dan bagi
penulis semoga dengan adanya
makalah yang penulis tulis, maka
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis untuk mengetahui berbagai
macam proses pengulangan serta cara menentukan bentuk dasar kata ulang,
ciri-ciri proses pengulangan dan pembagian proses pengulangan. Serta makalah
ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis.
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pembahasan masalah dalam
makalah ini ialah segala sesuatu yang berkenaan dengan pengertian-pengertian
proses pengulangan atau reduplikasi menurut beberapa para ahli diantaranya
ialah: menurut KBBI (2008:1153), menurut Hasan Alwi (2003), menurut M.Ramlan (2009:65),
menurut Soedjito (1995:109), menurut Muslich (1990:48), menurut Harimurti
Kridalaksana (2007:12). Selanjutnya membahas masalah ciri-ciri proses
pengulangan atau reduplikasi, menentukan bentuk dasar kata ulang, macam-macam
proses pengulangan atau reduplikasi dan membahas masalah pembagian dari proses
pengulangan atau reduplikasi. Selain itu makalah ini juga membahas contoh-contoh
dari kata ulang, contoh dari bentuk dasar kata ulang dan contoh proses
pengulangan atau reduplikasi itu sendiri.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Proses Pengulangan atau Reduplikasi
Ada beberapa pengertian reduplikasi
atau proses pengulangan menurut pakar
kebahasaan yaitu:
1.
Menurut KBBI (2008:1153) Proses
pengulangan atau reduplikasi adalah proses atau hasil perulangan kata atau
unsur kata, seperti kata rumah-rumah, tetamu, bolak-balik.
2.
Menurut Hasan Alwi (2003) reduplikasi atau perulangan adalah proses pengulangan
kata atau unsur kata. Reduplikasi juga merupakan proses penurunan kata dengan
perulangan utuh maupun sebagian. Contohnya adalah "anjing-anjing",
"lelaki", "sayur-mayur" dan sebagainya.
3.
Menurut M.Ramlan (2009:65) Proses
pengulangan atau reduplikasi ialah pengulangan satuan gramatikal,baik
seluruhnya maupun sebagian nya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Contoh:
rumah-rumah, berjalan-jalan, bolak-balik dan sebagainya.
4.
Menurut Soedjito (1995:109) Pengulangan
adalah proses pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar, baik secara utuh
maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Contoh: sakit-sakit,
gerak-gerik, bermain-main dan sebagainya.
5.
Menurut Masnur Muslich (1990:48) Proses
pengulangan merupakan peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk
dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak,
baik berkombinasi dengan afik maupun tidak. Contoh: gunung-gunung, menari-nari,
gerak-gerik dan sebagainya.
6.
Menurut Harimurti Kridalaksana (2007)
Proses pengulangan atau reduplikasi adalah proses pengulangan kata, baik secara
utuh maupun sebagian, baik dengan menggunakan variasi fonem maupun tidak.
Contoh: lari-lari, luntang-lantung, leluhur dan sebagainya.
2.2
Ciri-Ciri Proses Pengulangan atau Reduplikasi
Ciri-ciri proses pengulangan atau reduplikasi
antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Menimbulkan makna gramatis,
2.
Terdiri lebih dari satu morfem,
3.
Selalu memiliki bentuk dasar,
4.
Pengulangan pada umumnya tidak mengubah
golongan kata atau kelas kata. Apabila suatu kata ulang berkelas kata benda,
bentuk dasarnyapun berkelas kata benda. Begitu juga apabila kata ulang itu
berkelas kata kerja, bentuk dasarnya juga berkelas kata kerja.
5. Bentuk
dasar kata ulang selalu ada dalam pemakaian bahasa. Maksud dalam pemakaian
bahasa adalah dapat dipakai dalam konteks kalimat.
2.3 Menentukan Bentuk Dasar Kata Ulang
Setiap
kata ulang memiliki satuan yang diulang. Satuan yang diulang itu disebut dasar. Sebagian kata ulng dengan mudah dapat
ditentukan bentukk dasarnya.
Misalnya:
Rumah- rumah : bentuk dasarnya rumah
Perumahan-perumahan : bentuk dasarnyaa perumahan
Sakit-skit : bentuk dasarnya sakt
Pemikiran-pemikirn : bentuk dasarnya pemikiran
Kebaikan-kebaikan : bentuk dasarnya kebaikan
Tetapi tidak semua kata ulang bisa
di tentukan bentuk dasar nya. Dari pengamatan, dapatlah dikemukakan dua
petunjuk dalam menentukan bentuk dasar bagi kata ulang:
a.
Penggulangan pada umum nya tidak menggubah
golongan kata
Misalnya:
Berkata-kata (kata kerja)
: bentuk dasarnya berkata (kata kerja)
Menari-nari (kata kerja)
: bentuk dasarnya menari (kata kerj)
Tersenyum-senyum (kata kerja) :
bentuk dasarnya tersenyum (kata kerja)
Minum-minuman (kata nominal) :
bentuk dasarnya minuman (ktaa nominal)
Cepat-cepat (kata sifat) :
bentuk dasarnya cepat (kata sifat)
Sepuluh-sepuluh (kata bilangan) : bentuk dasarnya sepuluh (kata bilangaan)
Pukul-memukul (kata kerja) :
bentuk dasarnya memukul (kata kerja)
Kemerah-merahan (kata nominal) :
bentuk dasarnya merah (kata sifat)
b.
Bentuk dasar selalu berupa satuan yang
terdapat dalam penggunaan bahasa
Misalnya:
Memperkata-katakan : bentuk dasarnya memperkatakan bukan”memperkata”
Mengata-ngatakan : bentuk dasarnya mengatakan bukan”mengata”
Berdesak-desakan : bentuk dasarnyaberdsakan bukan”berdesak”
2.4
Macam-Macam
Pengulangan
Berdasarkan cara
mengulang bentuk dasarnya,pengulangan dapat di golongkn menjadi empat golongan
:
1. Penggulangan
seluruh
Yaitu penggulangan
seluruh bentuk dasar,tanpa perubahan fonem dan tidak berkombinsi dengan proses
pembubuhan afiks
Misalnya:
Sepeda :
bersepeda
Buku :
buku-buku
Kebaikan :
kebaikan-kebaikan
2. Pengulangan
sebagian
Yaitu pengulangan
sebagian dari bentuk dasarnya. Disini bentuk dasarnya tidak diulang seluruhnya.
Hamper semua bentuk dasar pengulangan golongan ini berupa entuk kompleks.
Misalnya:
a. Bentuk
meN-
Mengambil : mengambil-ambil
Membaca : membaca-baca
Menjalankan : menjalan-jalankan
b. Bentuk
di-
Diusai : diusai-usai
Ditarik : ditarik-tarik
Dikemasi : dikemas-kemasi
c. Bentuk
ber-
Berjalan : berjalan-jalan
Bertemu : bertemu-temu
Bermain : bermin-main
d. Bentuk
ter-
Terbatuk : terbatuk-batuk
Terbentur : terbentur-bentur
Terjatuh : terjatuh-jatuh
e. Bentuk
ber-an
Berlarian : berlari-larian
Berjauhan : berjauh-jauhan
Berdekatan : berdekat-dekata
f. Bentuk
–an
Minuman : minum-minuman
Makanan : makan-makanan
Sayuran : sayur-sayuran
g. Bentuk
ke-
Kedua : kedua-dua
Ketiga : ketiga-tiga
3. Pengulangan
yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks
Dalam golongan ini
bentuk dasar diulang seluruhnya dann berkombinasi dengan proses pembubuhan
afiks maksudnya pengulangan itu terjadi bersama- sama dengan proses pembubuhan
afiks dan bersama sama pula mendukung satu fungsi
Misalnya :
Lauk :
lauk-pauk
Ramah :
ramah-tamah
Sayur :
sayur-mayur
4.
Dwilingga salin suara
Kata ulang dwilingga salin suara adalah kata yang dibentuk
dari pengulangan bentuk dasar yang disertai perubahan salah satu fonemnya (bisa
berupa fonem vokal maupun fonem konsonan).
Contoh:
1.
Perubahan vokal
Gerak = gerak-gerik
Balik = bolak-balik
2.
Perubahan konsonan
Sayur = sayur-mayur
Cerai = cerai-berai
5.
Dwipurwa
Kata ulang dwipurwa yaitu kata yang dibentuk dari pengulangan
suku pertama dari bentuk dasar.
Contoh:
Tamu-tetamu
Tangga-tetangga
Luhur-leluhur
Jaka-jejaka
6.
Kata ulang berimbuhan
Yaitu kata ulang yang dibentuk dari pengulangan kata yang
disertai penambahan inbuhan(afiks).
Contoh:
Daun = daun-dedaunan
Ganti = ganti-bergantian
Merah = kemerah-merahan
7.
Kata ulang semu
Kata ulang semu yaitu kata yang menurut bentuknya tergolong kata
ulang, tetapi sebenarnya bukan kata ulang sebab tidak ada dasar yang diulang.
Contoh:
Kupu-kupu
Kura-kura
Anai-anai
Rawa-rawa
Alun-alun
2.5 Pembagian Proses Pengulangan atau Reduplikasi
Proses
pengulangan atau reduplikasi ialah pengulangan satuan gramatikal,baik
seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasil
pengulangan disini disebut kata ulang, sedangkan satuan yang diulang merupakan
bentuk dasar. Misalnya kata ulang rumah-rumahan dari bentuk dasar rumah. Kata
ulang perumahan-perumahan dari bentuk dasar perumahan, kata ulang jalan–jalan
dibentuk dasar berjalan, kata ulang bolak-balik dari bentuk dasar balik.
Menurut Abdul Chaer (2008:179) pembagian proses pengulangan atau reduplikasi
adalah sebagai berikut:
2.5.1 Reduplikasi Fonologis
Reduplikasi fonologis berlangsung
terhadap dasar yang bukan akar atauterhadap bentuk yang statusnya lebih dari
akar. Status bentuk yang diulang tidak jelas dan reduplikasi fonogis ini tidak
menghasilkan makna gramatikal, melainkan makna leksikal. Yang termasuk
reduplikasi fonologis adalah bentuk-bentuk seperti:
1. Kuku,
dada, pipi, cincin, dan sisi. Bentuk-bentuk tersebut bukan berasal dari ku, da,
pi, cin dan si. Jadi, bentuk bentuk tersebut adalah sebuah kata yang bunyi
kedua suku katanya sama.
2. Foya-foya,
tubi-tubi, sema-sema, anai-anai dan ani-ani. Bentuk-bentuk memang jelas sebagai
bentuk ulang, yang diulang secara utuh. Namun, bentuk dasarnya tidak berstatus
sebagai akar yang mandiri.
3. Laba-laba,
kupu-kupu, paru-paru, onde-onde dan rama-rama. Bentuk-bentuk ini juga jelas
sebagai bentuk ulang dan dasar yang diulang pun jelas ada, tetapi hasil
reduplikasinya tidak melahirkan makna gramatikal. Hasil reduplikasinya hanya
menghasilkan makna leksikal.
4. Mondar-mandir,
luntang lantung, lunggang-langgang, kocar-kacir dan teka-teki. Bentuk-bentuk
ini tidak diketahui mana yang menjadi bentuk dasar pengulangannya. Sedangkan
maknanya pun hanyalah makna leksikal, bukan makna gramatikal. Dalam berbagai
buku tata bahasa tradisional, bentuk-bentuk ini disebut kata ulang semu.
2.5.2
Reduplikasi Sintaksis
Reduplikasi sintaksis
adalah proses pengulangan terhadap sebuah dasar yang biasanya berupa akar,
tetapi menghasilkan satuan bahasa yang statusnya lebih tinggi daripada sebuah
kata. Kridalaksana (1989) menyebutnya menghasilkan sebuah ‘ulangan kata’, bukan
‘kata ulang’.
Contoh:
-
Jauh-jauh sekali negeri yang akan kita
datangi
-
Panas-panas memang rasanya hatiku.
2.5.3 Reduplikasi Semantis
Reduplikasi
semantis adalah pengulangan “makna” yang sama dari dua buah kata yang
bersinonim. Misalnya ilmu pengetahuan, alim ulama dan cerdik cendakia. Kita
lihat kata ilmu dan kata pengetahuan memiliki makna yang sama; kata alim dan ulama
juga memiliki makna yang sama. Demikian juga kata cerdik dan juga kata
cendekia.
2.5.4 Reduplikasi Morfologis
Reduplikasi morfologis dapat
terjadi pada bentuk dasar yang berupa akar, berupa bentuk berafiks dan berupa
bentuk komposisi. Prosesnya dapat berupa pengulangan utuh, pengulangan berubah
bunyi, dan pengulangan sebagian.
2.6
Hasil
Pembahasan
Hasil dari pembahasan makalah ini
penulis menemukan bahwa proses pengulangan atau reduplikasi adalah pengulangan
satuan gramatikal,baik seluruhnya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem
maupun tidak. Pada makalah ini penulis juga mengemukakan beberapa engertian
dari proses pengulangan atau reduplikasi menurut beberapa para ahli kebahasaan.
Dimana pada setiap pendapat memiliki perbedaan dan pesamaan tentang pengertian
reduplikasi atau proses pengulangan. Menurut KBBI (2008:1153) mengemukakan
proses pengulangan atau reduplikasi adalah proses atau hasil perulangan kata
atau unsur kata. Menurut Hasan Alwi (2003) Reduplikasi atau perulangan adalah
proses pengulangan kata atau unsure kata dan merupakan proses penurunan kata
dengan perulangan utuh maupun sebagian. Menurut M.Ramlan (2009:65) Proses
pengulangan atau reduplikasi ialah pengulangan satuan gramatikal,baik
seluruhnya maupun sebagian nya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Berbeda
dengan Soedjito, menurut Soedjito (1995:109) Pengulangan adalah proses
pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar, baik secara utuh maupun
sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Menurut Masnur Muslich (1990:48)
sama dengan Soedjito bahwa proses pengulangan merupakan peristiwa pembentukan
kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik
bervariasi fonem maupun tidak, baik berkombinasi dengan afik maupun tidak.
Terakhir menurut Harimurti Kridalaksana (2007) Proses pengulangan atau
reduplikasi adalah proses pengulangan kata, baik secara utuh maupun sebagian,
baik dengan menggunakan variasi fonem maupun tidak.
Hasil pengulangan disini disebut kata
ulang, sedangkan satuan yang diulang merupakan bentuk dasar. Misalnya kata
ulang rumah-rumahan dari bentuk dasar rumah. Dari pengamatan, dapatlah
dikemukakan dua petunjuk dalam menentukan bentuk dasar bagi kata ulang yaitu pertama pengulangan pada umumnya tidak
mengubah golongan kata,maksudnya bahwa bentuk dasar bagi kata ulang itu harus
sesuai dengan golongan kata tersebut. Kedua
bentuk dasar selalu berupa satuan yang terdapat dalam penggunaan bahasa.
Bentuk dasar bagi kata ulang penting sekali artinya bagi penentuan golongan
pengulangan.
Dari penulisan
makalah ini penulis juga menemukan bahwa ciri-ciri proses pengulangan atau
reduplikasi adalah menimbulkan makna gramatis, terdiri lebih dari satu morfem,
selalu memiliki bentuk dasar, pengulangan pada umumnya tidak mengubah golongan
kata atau kelas kata, bentuk dasar kata ulang selalu ada dalam pemakaian
bahasa. Macam-macam pengulangan antara lain: pengulangan seluruh, pengulangan
sebagian, pengulangan dengan proses pembubuhan afiks, dwilingga salin suara,
dwipurwa, kata ulang berimbuhan dan kata ulang semu. Selain itu penulis juga
menemukan pembagian dari proses pengulangan atau reduplikasi antara lain:
reduplikasi fonologis, reduplikasi sintaksis, reduplikasi semantis dan
reduplikasi morfologis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembagian Proses Pengulangan atau Reduplikasi,
Menurut Abdul Chaer (2008:179) pembagian proses pengulangan atau reduplikasi
antara lain adalah: reduplikasi Fonologis adalah reduplikasi fonologis
berlangsung terhadap dasar yang bukan akar atau terhadap bentuk yang statusnya
lebih dari akar. Status bentuk yang diulang tidak jelas dan reduplikasi fonogis
ini tidak menghasilkan makna gramatikal, melainkan makna leksikal, reduplikasi
Sintaksis adalah proses pengulangan terhadap sebuah dasar yang biasanya berupa
akar, tetapi menghasilkan satuan bahasa yang statusnya lebih tinggi daripada
sebuah kata, reduplikasi Semantis adalah pengulangan “makna” yang sama dari dua
buah kata yang bersinonim. Misalnya ilmu pengetahuan, alim ulama dan cerdik
cendakia. Kita lihat kata ilmu dan kata pengetahuan memiliki makna yang sama;
kata alim dan ulama juga memiliki makna yang sama. Demikian juga kata cerdik
dan juga kata cendekia, reduplikasi Morfologis yaitu reduplikasi morfologis
dapat terjadi pada bentuk dasar yang berupa akar, berupa bentuk berafiks dan
berupa bentuk komposisi. Prosesnya dapat berupa pengulangan utuh, pengulangan
berubah bunyi, dan pengulangan sebagian.
Ciri-ciri kata ualng antara lain adalah:
menimbulkan makna gramatis, terdiri lebih dari satu morfem, selalu memiliki
bentuk dasar, pengulangan pada umumnya tidak mengubah golongan kata atau kelas
kata, apabila suatu kata ulang berkelas kata benda, bentuk dasarnyapun berkelas
kata benda. begitu juga apabila kata ulang itu berkelas kata kerja, bentuk
dasarnya juga berkelas kata kerja. bentuk dasar kata ulang selalu ada dalam
pemakaian bahasa. Maksud dalam pemakaian bahasa adalah dapat dipakai dalam
konteks kalimat. Adapun jenis kata ulang antara lain:
Dwilingga/sempurna/murni/utuh, dwilingga salin suara, dwipurwa, kata ulang
berimbuhan, kata ulang sebagian, kata ulang semu.
3.2 Saran
Adapun saran yang diberikan pada akhir makalah
ini adalah sebagai berikut :
- Mahasiswa
Dengan mengetahui
pengertian proses pengulangan, pembagian proses pengulangan atau reduplikasi,
menentukan bentuk dasar kata ulang, dan macam-macam pengulangan. Penulis harapkan kepada mahasiswa hendaknya
agar dapat menggunakan ilmu yang di dapat dari makalah ini dengan sebaik-baiknya
terutama dalam mengajarkan serta
mengaplikasikan pada siswa-siswinya nanti pada saat menjadi seorang guru.
- Penulis
Dengan makalah ini penulis hendaknya dapat mengaplikasikan
pembahasan makalah ini dengan sebaik-baikya agar ilmu-ilmu yang didapat dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi dirinya
maupun orang lain, amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Ramlan, M. 2009. Morfologi. Yogyakarta
: CV Karyono
Alwi,
Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Edisi ke III. Jakarta :
Balai Pustaka.
Chaer, Abdul. 2008. Morfologi
Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. 2007. Kelas Kata Dalam Bahasa Indonesia.
Jakarta:
PT.Gramedia
Pustaka Utama.
Muslich, Masnur. 1990. Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta:
PT Bumi
Aksara
Soedjito. 1995. Kosa Kata Bahasa Indonesia. Jakatra: PT Gramedia
Pustaka Utama
Bahasa Pusat. DEPDIKNAS. 2008. KBBI. Jakarta: PT Gramedia