TUGAS
SEMANTIK
ANALISIS
GAYA BAHASA PADA PUISI “AKU MABUK ALLAH” ANTOLOGI PUISI KARYA EMHA AINUN NADJIB
Dibuat oleh:
Nama : ROMANITA
Kelas : 6A
NPM : 116211699
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SATRA INDONESIA
JURUSAN
PENDIDIAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
ISLAM RIAU
PEKANBARU
2014
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, yang
telah memberikan kenikmatan kepada penulis khususnya umumnya untuk kita semua,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah ini,
shalawat beserta salam marilah kita curahkan kepada junjungan kita yakni nabi
Muhammad Saw.
Penulis ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing ibu
Roziah S.Pd., M.A yang telah membimbing penulis di dalam penyusunan makalah
ini. Namun penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi perbaikan dan
kebaikan makalah ini.
Semoga
dengan selesainya makalah ini dapat mempermudah pembaca untuk memperoleh
penambahan pengetahuan dalam pengertian, macam-macam, deskripsi dan analisis
gaya bahasa pada puisi, dan penulis berharap agar pembaca dapat mudah memahami
materi yang telah penulis buat yang ada didalam makalah ini. Terima kasih.
Pekanbaru, Maret 2014
Romanita
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG ................................................................................................ 1
1.2. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................ 2........................................................................................................................................... 2........................................................................................................................................... 2 ...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
1.3. TUJUAN MAKALAH ................................................................................................ 2
1.4. MANFAAT MAKALAH.............................................................................................
2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1. Deskripsi PUISI “AKU MABUK
ALLAH”..............................................................
3
2.2. Analisia Puisi “Aku Mabuk
Allah” karya Emha Ainun Nadjib ................................
4
BAB
III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN ........................................................................................................ 8
3.2. SARAN ................................................................................................................... 8
DAFTAR
PUSTAKA ............................................................................................................. 9
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Karya
sastra merupakan karya imajinatif yang menggambarkan kehidupan bermasyarakat
yang dapat dinikmati, dipahami, dan dapat dimanfaatkan oleh kalangan
masyarakat. Hamidy (2001:7) menyatakan, “Karya sastra merupakan karya
imajinatif yaitu karya yang mempunyai bentuk demikian rupa, sehingga unsur-unsur
estetikanya merupakan bagian yang dominan atau utama. Bentuk karya sastra
tersebut seperti drama, cerpen, puisi, dan novel.
Karya
sastra yang dihasilkan sastrawan selalu menampilkan tokoh-tokoh yang memiliki
karakter, karakter tokoh tersebut biasanya menggambarkan tentang masalah yang
ada dalam kehidupan manusia sehingga karya sastra juga menggambarkan kejiwaan
manusia. Walaupun pengarang hanya menampilkan tokoh itu secara fiksi. “Fiksi
menceritakan berbagai masalah kehidupan
manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan semasa interaksinya
dengan dirinya sendiriserta interaksinya dengan tuhan” (Nurgiyantoro, 2010:3).
Puisi
merupakan gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat
sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan
tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna yang ingin disampaikan
oleh pengarang. Menurut Depdiknas (2008:1112), “Puisis adalah ragam sastra yang
bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Keraf (2006:113) mengatakan,
Gaya
bahasa atau style adalah cara
mengungkap pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan
kepribadian penulis (pemakai bahasa). Semakin baik gaya bahasa yang digunakan
penulis, maka semakin baik pila penilaian pembaca terhadap karyanya, semakin
buruk gaya bahasa yang digunakan penulis semakin buruk pula penilaian
terhadapnya.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas maka masalah penulisan makalah ini adalah bagaimanakah
penggunaan gaya bahasa pada puisi “Aku Mabuk Allah” karya Emha Ainun Nadjib?
1.3
Tujuan Makalah
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, penulisan makalah ini
bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis dan mengumpulkan data mengenai
gaya bahasa apa saja yang terdapat dalam puisi “Aku Mabuk
Allah” karya Emha Ainun Nadjib.
1.4
Manfaat
Makalah ini penulis buat agar bermanfaat bagi
diri penulis sendiri maupun bagi pembaca. Semoga dengan membaca makalah ini
dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca tentang gaya bahasa yang terdapat dalam
puisi. Dan bagi penulis semoga dengan adanya
makalah yang penulis tulis, maka
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis untuk mengetahui gaya bahasa
apa saja yang terdapat dalam puisi “Aku Mabuk Allah” karya
Emha Ainun Nadjib. Serta makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan bagi penulis.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi PUISI “AKU MABUK ALLAH”
Aku
mabuk Allah
Karya:
Emha Ainun Nadjib
Aku mabuk Allah
Semata-mata Allah
Segala-galanya Allah
Tak bisa lain lagi
Aku mabuk Allah
Lainnya tak berhak dimabuki
Lainnya palsu, lainnya tiada
Nyamuk tak nyamuk
Kalau tak mengabarkan Allah
Langit tak langit
Kalau tak menandakan Allah
Debu
tak debu
Badai
tak badai
Kalau
tak membuktikan Allah
Kembang
tak mekar
Apai
tak membakar
Kalau
tak allah
Mabuklah
aku mabuk Allah
Tak
bisa lihat tak bisa dengar
Cuma
Allah Cuma Allah
Kalau
matahari memancar
Siapa
yang sebenarnya yang menyinar
Kalau
malam legam
Siapa
hadir di kegelapan
Kalau
punggung ditikam
Siapa
merasa kesakitan
Mabuklah
aku mabuk Allah
Kalau
jantung berdegup
Siapa
yang hidup
Kalau
menetes puisi siapa yang abadi
Allah
semata
Allah
semata
Lainnya
dusta
2.2 Analisia Puisi “Aku Mabuk Allah” karya
Emha Ainun Nadjib
1) Bait
1
Aku mabuk Allah
Semata-mata Allah
Segala-galanya Allah
Tak bisa lain lagi
Bait
pertama puisi di atas menggambarkan gaya bahasa hiperbola yakni pada kata ”aku
mabuk Allah, segala-galanya Allah,tak bisa lain lagi”, yang menyatakan
pernyataan yang berlebih-lebihan.
2) Bait
2
Aku
mabuk Allah
Lainnya
tak berhak dimabuki
Lainnya
palsu, lainnya tiada
Bait
kedua puisi di atas menggambarkan gaya bahasa hiperbola yakni pada kata ”Aku
mabuk Allah, Lainnya palsu, lainnya tiada”, yang menyatakan pernyataan yang
berlebih-lebihan.
3) Bait
3
Nyamuk tak nyamuk
Kalau tak mengabarkan Allah
Langit tak langit
Kalau tak menandakan Allah
Bait
ketiga puisi di atas menggambarkan gaya bahasa personifikasi yakni pada kata ” Nyamuk
tak nyamuk kalau tak mengabarkan Allah, Langit tak langit kalau tak menandakan
Allah”, yang menyatakan pernyataan yang menyatakan benda atau sesuatu dengan
sifat manusia.
4) Bait
4
Debu tak debu
Badai tak badai
Kalau tak membuktikan Allah
Bait
keempat puisi di atas menggambarkan gaya bahasa personifikasi yakni pada kata ”
Debu tak debu badai tak badai kalau tak membuktikan Allah ”, yang menyatakan
pernyataan yang menyatakan benda atau sesuatu dengan sifat manusia. Pada bait
keempat ini juga mengandung gaya bahasa gradasi yakni pada kata “tak”, yang
mengandung pengulangan beberapa kata tak pada puisi diatas.
5) Bait
5
Kembang tak mekar
Api tak membakar
Kalau tak allah
Mabuklah aku mabuk Allah
Bait
kelima puisi di atas menggambarkan gaya bahasa hiperbola yakni pada kata ” Kembang
tak mekar api tak membakar kalau tak allah mabuklah aku mabuk Allah ”, yang
menyatakan pernyataan yang berlebih-lebihan. Pada bait keempat ini juga
mengandung gaya bahasa gradasi yakni pada kata “tak”, yang mengandung
pengulangan beberapa kata tak pada puisi diatas.
6) Bait
6
Tak bisa lihat tak bisa dengar
Cuma Allah cuma Allah
Kalau matahari memancar
Siapa yang sebenarnya yang menyinar
Bait
keenam puisi di atas menggambarkan gaya bahasa hiperbola yakni pada kata ” Tak
bisa lihat tak bisa dengar, Cuma Allah cuma Allah”, yang menyatakan pernyataan
yang berlebih-lebihan. Pada bait keenam ini juga menggambarkan gaya bahasa
erotis yakni pada kata “Siapa yang sebenarnya yang menyinar”, yang menyatakan
pernyataan berupa pertanyaan yang tidak menuntut suatu jawaban.
7) Bait
7
Kalau malam legam
Siapa hadir di
kegelapan
Kalau punggung ditikam
Siapa merasa kesakitan
Mabuklah aku mabuk Allah
Bait
ketujuh puisi di atas menggambarkan gaya bahasa hiperbola yakni pada kata ” Kalau
malam legam, Siapa hadir di kegelapan”, yang menyatakan pernyataan yang
berlebih-lebihan.
8) Bait
8
Kalau jantung berdegup
Siapa yang hidup
Kalau menetes puisi
Siapa yang abadi
Allah semata
Allah semata
Lainnya dusta
Bait
kedelapan puisi di atas menggambarkan gaya bahasa hiperbola yakni pada kata ” Lainnya
dusta”, yang menyatakan pernyataan yang berlebih-lebihan. Pada bait kedelapan
ini juga menggambarkan gaya bahasa erotis yakni pada kata “Siapa yang hidup, Siapa
yang abadi”, yang menyatakan pernyataan yang berupa sebuah pertanyaan yang
tidak menuntuk jawaban dari pertanyyan tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makalah ini penulis tulis bertujuan
untuk mendeskrisikan, dan menganalisis gaya bahasa apa saja yang terdapat dalam
puisi “ Aku Mabuk Allah” karya Emha Ainun Nadjib. Masalah dalam penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui, mengdeskripsikan dan menganalisis gaya
bahasa apa saja yang terdapat dalam puisi “ Aku Mabuk Allah” karya Emha Ainun
Nadjib. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui,
mendeskripsikan dan menganalisis gaya bahasa apa saja yang terdapat dalam puisi
“ Aku Mabuk Allah” karya Emha Ainun Nadjib. Berdasarkan analisis puisi yang
dilakukan penulis dalam puisi “Aku Mabuk Allah” karya Emha Ainun Nadjib
terdapat beberapa gaya bahasa yaitu: gaya bahasa hiperbola (6), gaya bahasa
personifikasi (2), gaya bagasa erotis(2), dan gaya bahasa gradas(2).
3.2 Saran
Penulis sangat
menyadari didalam penulisan makalah ini belum sepenuhnya lengkap dan jauh dari
kesempurnaan untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk dapat memberikan wawasannya dalam melengkapi makalah ini. Semoga makalah
ini dapat memberikan sedikit pengetahuan bagi pembaca dalam mendeskripsikan,
menganalisis dan mengunpulkan data mengenai analisis gaya bahasa yang terdapat
dalam puisi “Aku Mabuk Allah” antologi puisi karya Emha Ainun Nadjib. Terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Hamidy,
UU. 2012. Pembahasan Karya Fiksi dan
Puisi. Bilik Kreatif Press. Pekanbaru.
Depdikbud.
2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Keraf,
Gorys. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa.
PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar